TNews, MUBA – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengurangi angka kemiskinan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Daerah Kesejahteraan Sosial yang digelar di Opproom Pemkab Muba, Selasa (3/12/2024). Kegiatan ini dibuka oleh Pj Bupati Muba H. Sandi Fahlepi yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, H. Apriyadi Mahmud, dan dihadiri oleh Forkopimda serta OPD di lingkungan Pemkab Muba.
Dalam sambutannya, Sekda Apriyadi Mahmud menegaskan pentingnya evaluasi dan penguatan program-program sosial yang bertujuan menurunkan angka kemiskinan di Muba. “Rakor ini merupakan upaya untuk terus memperkuat program Dinas Sosial dalam menanggulangi kemiskinan. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras agar angka kemiskinan di Muba terus menurun,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru, angka kemiskinan ekstrem di Muba mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024, yaitu mencapai 0,47%, berkurang dari 0,96% pada tahun sebelumnya. “Pemerintah terus berupaya agar percepatan penanganan kemiskinan dapat dilaksanakan secara terintegrasi, melibatkan sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, hingga UMKM,” lanjutnya.
Sekda Apriyadi juga menekankan pentingnya koordinasi antara perangkat daerah dan stakeholder dalam upaya menanggulangi kemiskinan. Ia mengajak semua pihak untuk memanfaatkan program-program sosial yang ada secara maksimal, dengan tetap mengutamakan prinsip transparansi dan menghindari penyalahgunaan bantuan yang diberikan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda memberikan apresiasi terhadap kinerja Dinas Sosial Muba, yang selama dua tahun terakhir telah menjalankan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terbukti memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Program-program seperti bantuan rumah, bantuan untuk disabilitas, dan berbagai inisiatif lainnya sangat dirasakan oleh masyarakat, yang tercermin dari berbagai penghargaan yang diterima Pemkab Muba,” tambahnya.
Sebagai target jangka pendek, Sekda Apriyadi berharap angka kemiskinan di Muba pada tahun 2025 dapat turun menjadi satu digit, yaitu sekitar 8-9%, yang lebih rendah dari rata-rata angka kemiskinan provinsi maupun nasional. “Kami optimis bahwa dengan kerja keras bersama, Muba akan mampu mencapai target ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Muba, Ardiansyah, dalam laporannya menyampaikan bahwa pada 2024, jumlah penduduk miskin di Muba tercatat sebanyak 12,88% dari total 720.545 jiwa. Untuk menurunkan angka kemiskinan, Dinas Sosial Muba telah meluncurkan tujuh program unggulan yang secara langsung memberdayakan masyarakat:
- Bantu Umak: Bantuan tunai untuk masyarakat miskin guna mengurangi beban pengeluaran.
- Pedas Nia: Program bantuan untuk penyandang disabilitas dan lansia, dengan memberikan alat bantu, pendampingan, dan pemberdayaan.
- Bakul Nasi: Bantuan makanan untuk lansia dan anak panti asuhan untuk mengurangi beban hidup mereka.
- Bantu Ubak: Bantuan modal usaha senilai Rp 5.000.000 untuk usaha mikro agar dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial.
- Pake Kelambu: Program jaminan sosial bagi keluarga untuk memberikan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja.
Ardiansyah berharap, dengan adanya program-program tersebut, kemiskinan di Muba dapat terus menurun hingga mencapai target satu digit pada tahun 2025. “Kami optimis dengan komitmen Pemkab Muba dan partisipasi masyarakat, angka kemiskinan di Muba dapat terus berkurang,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, Sekda Apriyadi didampingi oleh Forkopimda Muba juga menyerahkan bantuan secara simbolis, yang meliputi bantuan Mentor dari Kemensos, Bantuan Bedah Rumah, Bantuan Lansia, Bantuan Disabilitas, Bantuan Program Bantu Ubak, serta santunan kematian dari BPJS.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkab Muba berharap dapat terus menciptakan perubahan positif dalam kualitas hidup masyarakat dan mempercepat pembangunan daerah. (Rina)