TNews, MUSI RAWAS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-82 Kabupaten Musi Rawas pada Selasa (29/04/2025).
Acara ini turut dihadiri Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, yang menyampaikan berbagai arahan penting terkait pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pidatonya, Gubernur Deru menyoroti pentingnya layanan kesehatan yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik rumah sakit, tetapi juga mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Ia menekankan bahwa pelayanan kesehatan yang baik harus dimulai dari upaya mengajak masyarakat hidup sehat, mencegah penyakit, hingga penanganan medis yang berkelanjutan.
“Promotif itu mengajak hidup sehat. Preventif mencegah penyakit seperti demam berdarah. Kuratif bicara soal biaya dan pelayanan. Tapi yang paling penting, jangan sampai sakit,” tegasnya.
Tak hanya kesehatan, Gubernur juga menekankan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Ia menyebut perlunya pelatihan vokasional seperti make-up pengantin, servis handphone, dan perbaikan elektronik agar masyarakat memiliki keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan untuk menciptakan peluang kerja.
Dalam konteks modernisasi dan kemajuan teknologi, Gubernur juga mengingatkan dampak otomatisasi terhadap berkurangnya lapangan pekerjaan tradisional. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM menjadi hal mutlak, termasuk dengan membekali generasi muda keterampilan yang relevan dengan zaman.
“Hari ini kita harus berpikir besar dari hal-hal kecil. Jangan hanya membangun gedung besar, tapi pikirkan dampaknya ke masyarakat,” ujarnya.
Musi Rawas, menurutnya, patut berbangga dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sudah melampaui angka 71. Hal ini menunjukkan kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Gubernur menutup sambutannya dengan mengingatkan pentingnya efisiensi anggaran yang fokus pada program yang benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. “Efisiensi bukan berarti memangkas yang bermanfaat, tapi menyaring mana yang berdampak langsung untuk rakyat,” pungkasnya.*